Bupati Luwu Utara Salurkan 22 Alsintan di Dua Kecamatan

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat membagikan bantan alsintan kepada para kelompok tani di Bonebone dan Tanalili, Minggu (26/8/), di Kantor BPP Bonebone.

Bonebone --- Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyalurkan 22 alat mesin pertanian (Alsintan) di dua kecamatan, masing-masing Bonebone dan Tanalili, Minggu (26/8/2018), di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bonebone. 22 alsintan ini terdiri dari 2 unit handtracktor di Bonebone, 3 unit handtracktor di Tanalili, 4 unit cultivator di Tanalili, 11 unit pompa air di Tanalili dan 1 alat tanam padi di Tanalili.
 Bupati Indah Putri Indriani dalam sambutannya di hadapan para kelompok penerima alsintan meminta agar alsintan yang dibagikan harus bisa dirawat, dipelihara dan dimanfaatkan sesuai fungsinya. “Bantuan ini harus kita rawat dan pelihara dengan baik. Saya juga berharap bantuan ini diperuntukan sesuai fungsinya, jangan dipersewakan, apalagi dijual,” harap Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini.
Menurut Indah, kalau alsintan itu bisa dipelihara dengan baik, maka ketahanan pemakaian alsintan bisa terjaga dengan baik pula. Bahkan, kata Indah, pemakaiannya bisa lebih dari lima tahun. “Saya yakin jika alsintan ini terpelihara baik, maka akan sangat membantu petani dalam mengolah lahan pertaniannya. Untuk itu, saya titip alsintan ini untuk digunakan sebaik-baiknya oleh semua kelompok tani,” terang isteri dari Muhammad Fauzi ini.
“Dengan hadirnya alsintan ini, saya berharap kita tidak hanya mencapai target hasil pertanian, tetapi juga bisa melebihi target, sehingga Luwu Utara akan menjadi lumbung penghasil pertanian, tidak hanya di Sulsel, tetapi juga di Indonesia,” jelas Indah Putri Indriani di hadapan Kepala Dinas TPHP Agussalaim Lambong, Kepala DKP Armiady, dan Camat Bonebone Syahruddin, yang juga turut hadir dalam acara ini.
Sebelumnya, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Agussalim Lambong, menegaskan bahwa bantuan alsintan yang dibagikan Bupati adalah bantuan milik bersama kelompok, bukan bantuan untuk ketua kelompok. “Karena ini adalah hak milik kelompok, jadi sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama untuk merawatnya. Untuk itu, manfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” harap Agussalim. (LH/ZV/HMS)